Skip to main content

Tragedi Literasi 68

          Pada hari rabu(5/9) terjadi suatu tragedi literasi yang menggegerkan sman 68. Telat literasi membuat banyak siswa sman 68 mendapatkan poin 5. Lebih dari 1/2 siswa mendapatkan poin karena telat literasi. Literasi 68 itu seperti bom waktu yang siap meledak. Jika tidak datang cepat dan mendefuse bom maka bom akan meledak. Kalo kata agung podomoro, mereka tidak bekerja dengan hati. Seharusnya mereka datang tepat waktu agar tidak dapat poin.
           Tragedi literasi ini sangat disayangkan karena dapat menghabiskan poin penghargaan setelah menjalani asian games. Kalau kata pa boston, literasi disini seperti ingin kerja rodi. Pada hari ini, rabu, 5 september hanya sedikit orang yang berangkat rodi.

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi

Selama bulan ini, halusinasiku mulai kacau lagi. Hampir setiap hari bayang-bayang itu terus menghantuiku. Sejak kecil memang aku memang sering mendapat suatu pengelihatan. Kalaupun itu terasa nyata, orang tuaku merasa tak percaya dengan apa yang ku lihat. Sejak aku beranjak 7 tahun, bayangan itu mulai jelas besertaku. Pada malam hari, sering sekali kudengar bisikan halus dengan bahasa yang sama sekali belum pernah ku dengar. Pernah suatu hari aku terbangun dengan posisi melayang diudara tanpa sebab. Tidak ada yang mengetahui ini. Aku selalu menyembunyikan situasi ini dari orang-orang. Suatu hari, aku menjerit dalam mimpi. Mimpi tentang sesutu, bukan seseorang. Tubuhnya berbentuk seperti manusia dengan kepala seekor banteng. Sayapnya sangat lebar, kukunya penuh darah. Seolah mencoba menariku kedalam suatu lobang gelap. Disaat aku bangun, badanku penuh dengan cakaran dan juga darah. Setelah itu aku sadar setelah sekian lama. Mimpi itu adalah nyata.

Perjalanan

Dari kulier menjadi budaya. Saya adalah seorang pedagang yang berasal dari negeri tiongkok. Saya berlayar dari provinsi Hanzhong ke pulau yang bernama belitong. Perlayarannya cukup memakan waktu. Saya bersama awak kapal berencana untuk membeli timah dan rempah untuk obat-obatan. Sesampainya kami di belitong, kami disambut baik oleh penduduk lokal. Mereka sangat ramah terhadap pendatang walaupun mereka tidak mengenal saya.  Dari tiongkok, saya membawa banyak kerajinan keramik untuk ditukarkan dengan timah dan rempah. Karena tinggal lama didana, saya mukai belajar bahasa lokal dan juga mengajarkan bahasa. Disitulah budaya lokal dan budaya tionghoa mulai bersatu. Awalnya hanya berawal dari perdagangan sampai sekarang. Saya bersama awak kapal juga membawa suatu jenis makanan yang belum pernah ada di belitong pada zaman itu, yaitu mie. Mie adalah suatu makanan yang terbuat dari tepung yang dibuat memanjang. Awalnya mie ini dibuat seperti mie goreng atau kuah. Makanan inilah yang sek...

Generasi Z Bersumpah Pemuda

Pada era teknologi sekarang, remaja mulai meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa indonesia. Generasi sekarang banyak yang yang lupa akan jati diri bangsa. Di era digital sekarang, kita sebagai anak muda seharusnya tidak meninggalkan nilai-nilai moral bangsa tanpa mengurangi lajur era globalisasi. Sebagai pemuda bangsa, kita wajib untuk mengamalkan nilai-nilsi kebangsaan, contohnya sumpah pemuda. Pada tanggal 28 oktober nanti, kita akan memperingati hari sumpah pemuda. Pada sumpah pemuda kali ini, kita harus menggali kembali nilai-nilai kebangsaan agar nilai-nilai itu tifak luntur terkikis oleh zaman. Di era digital ini, kita harusnya tetap memegang erat nilai-nilai bangsa agar kita menjadi bangsa yang besar karena pemuda-pemudinya.