Dari kulier menjadi budaya. Saya adalah seorang pedagang yang berasal dari negeri tiongkok. Saya berlayar dari provinsi Hanzhong ke pulau yang bernama belitong. Perlayarannya cukup memakan waktu. Saya bersama awak kapal berencana untuk membeli timah dan rempah untuk obat-obatan.
Sesampainya kami di belitong, kami disambut baik oleh penduduk lokal. Mereka sangat ramah terhadap pendatang walaupun mereka tidak mengenal saya. Dari tiongkok, saya membawa banyak kerajinan keramik untuk ditukarkan dengan timah dan rempah. Karena tinggal lama didana, saya mukai belajar bahasa lokal dan juga mengajarkan bahasa. Disitulah budaya lokal dan budaya tionghoa mulai bersatu. Awalnya hanya berawal dari perdagangan sampai sekarang.
Saya bersama awak kapal juga membawa suatu jenis makanan yang belum pernah ada di belitong pada zaman itu, yaitu mie. Mie adalah suatu makanan yang terbuat dari tepung yang dibuat memanjang. Awalnya mie ini dibuat seperti mie goreng atau kuah. Makanan inilah yang sekarang mendarah daging di belitong dan bangka.
Sesampainya kami di belitong, kami disambut baik oleh penduduk lokal. Mereka sangat ramah terhadap pendatang walaupun mereka tidak mengenal saya. Dari tiongkok, saya membawa banyak kerajinan keramik untuk ditukarkan dengan timah dan rempah. Karena tinggal lama didana, saya mukai belajar bahasa lokal dan juga mengajarkan bahasa. Disitulah budaya lokal dan budaya tionghoa mulai bersatu. Awalnya hanya berawal dari perdagangan sampai sekarang.
Saya bersama awak kapal juga membawa suatu jenis makanan yang belum pernah ada di belitong pada zaman itu, yaitu mie. Mie adalah suatu makanan yang terbuat dari tepung yang dibuat memanjang. Awalnya mie ini dibuat seperti mie goreng atau kuah. Makanan inilah yang sekarang mendarah daging di belitong dan bangka.
Comments
Post a Comment