Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2018

Generasi Z Bersumpah Pemuda

Pada era teknologi sekarang, remaja mulai meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa indonesia. Generasi sekarang banyak yang yang lupa akan jati diri bangsa. Di era digital sekarang, kita sebagai anak muda seharusnya tidak meninggalkan nilai-nilai moral bangsa tanpa mengurangi lajur era globalisasi. Sebagai pemuda bangsa, kita wajib untuk mengamalkan nilai-nilsi kebangsaan, contohnya sumpah pemuda. Pada tanggal 28 oktober nanti, kita akan memperingati hari sumpah pemuda. Pada sumpah pemuda kali ini, kita harus menggali kembali nilai-nilai kebangsaan agar nilai-nilai itu tifak luntur terkikis oleh zaman. Di era digital ini, kita harusnya tetap memegang erat nilai-nilai bangsa agar kita menjadi bangsa yang besar karena pemuda-pemudinya.

Puisi seorang yang miris dengan kebohongan

1000 kata tak terucap Bibir bisu kian merapat Terungkap sudah kebenaran Semua tertipu dengan muslihat Tangisanmu bagai sandiwara Perkataanmu hanya bualan belaka Argumenmu hanyalah buatan Bualanmu adalah hiperbola Apakah isi otakmu? Apakah hanya drama? Apakah hanya bualan? Apakah muslihat politik? Tolong jangan memecah belah bangsa ini Sudah lama kita melawan penjajah Dan kau datang membawa kebohongan Kau sungguh orang yang memalukan

Hulu

Tuhan tahu aku tidak sanggup Walau aku terus memaksakan Kehidupan ini terasa berat Walau memang harus berlalu Kapankah ketidakadilan berakhir? Membalas yang rusak dahulu

Perjalanan

Dari kulier menjadi budaya. Saya adalah seorang pedagang yang berasal dari negeri tiongkok. Saya berlayar dari provinsi Hanzhong ke pulau yang bernama belitong. Perlayarannya cukup memakan waktu. Saya bersama awak kapal berencana untuk membeli timah dan rempah untuk obat-obatan. Sesampainya kami di belitong, kami disambut baik oleh penduduk lokal. Mereka sangat ramah terhadap pendatang walaupun mereka tidak mengenal saya.  Dari tiongkok, saya membawa banyak kerajinan keramik untuk ditukarkan dengan timah dan rempah. Karena tinggal lama didana, saya mukai belajar bahasa lokal dan juga mengajarkan bahasa. Disitulah budaya lokal dan budaya tionghoa mulai bersatu. Awalnya hanya berawal dari perdagangan sampai sekarang. Saya bersama awak kapal juga membawa suatu jenis makanan yang belum pernah ada di belitong pada zaman itu, yaitu mie. Mie adalah suatu makanan yang terbuat dari tepung yang dibuat memanjang. Awalnya mie ini dibuat seperti mie goreng atau kuah. Makanan inilah yang sek...